Sabtu, 18 Agustus 2012

Budi Daya Tanaman Air


Judul Buku           :          Budi Daya Tanaman Kangkung
Jumlah Halaman    :         60 halaman
Pengarang             :         Ari W. Purwandari
Editor                   :         Widjajanti. P
Penerbit                :         Azka Press
Cetakan                :         Pertama (2006)
Dicetak Oleh         :         Ganeca Exact


Budi Daya Tanaman Kangkung
            Perkembangan budi daya tanaman sayuran saat ini cukup menggembirakan. Semakin sempitnya lahan pertanian turut mendorong perkembangan budi daya tanaman sayuran yang relatif tidak membutuhkan lahan luas. Usaha budi daya kangkung  juga dapat bermanfaat untuk perbaikan gizi konsumen keluarga yang sering mengkonsumsinya. Kangkung dapat ditanam di daerah tropis maupun sub tropis. Berikut adalah klasifikasi tanaman kangkung dalam taksonomi tumbuhan :

v  Divisi              :           Spermathophyta
v  Subdivisi         :           Angiospermae
v  Kelas              :           Dicotyledonae
v  Famili              :           Convolvulaceae
v  Genus              :           Ipomoea
v  Spesies            :           Ipomoea Aquatica Forsk (kangkung air) dan Ipomoea Reptans  Poir (kangkung darat)

Selain klasifikasi tanaman kankung dalam taksonomi tumbuhan. Berikut adalah klasifikasi kandungan Gizi dalam tiap 100 gram kangkung segar.

Komposisi Gizi

Banyaknya
Kandungan Gizi
Kalori
29,00 kal
Protein
3,00 gr
Lemak
0,30 gr
Karbohidrat
5,40 gr
Serat
-
Kalsium
73,00 mg
Fosfor
50,00 mg
Zat besi
2,50 mg
Natrium
-
Kalium
-
Vitamin A
6300,00 SI
Vitamin B1
0,07 mg
Vitamin B2
-
Vitamin C
32,00 mg
Niasin
-
Air
89,70 gr
           
Kangkung merupakan jenis sayuran yang sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat ini, banyak dijumpai menu olahan dari kangkung terutama restoran Cina, sepert Cah kangkung.

            Selain itu, kangkung segar sudah banyak tersedia di pasar – pasar swalayan besar. Artinya, kangkung juga dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Namun, kangkung yang bisa menembus pasar swalayan merupakan kangkung yang berkualitas bagus. Oleh karena itu, budi daya tanaman kangkung perlu dimasyarakatkan.

            Selain membahas tentang budi daya kangkung, buku ini juga membahas  tentang hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kangkung, penanganan pasca panen, serta analisis usaha untuk budi dayanya.  

Berikut adalah sedikit ringkasan dari isi buku “Budi Daya Tanaman Kangkung” ini :

Dalam rangka menghadapi kecukupan pangan bergizi pada masa mendatang, tidak terlepas dariperanan produksi tanaman sayuran. Komoditas sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan tubuh manusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Tanaman kangkung merupakan jenis sayuran daun yang sudah lama dikenal oleh banyak kalangan dan salah satu sumber bahan makanan yang bergizi tinggi dan harganya dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

            Tanaman kangkung mudah ditanam, karena tanaman ini memiliki daya penyesuaian ( adaptasi ) yang luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalam pemeliharaannya, dan relatif murah dalam penyediaan biaya usaha taninya.

Dengan demikian usaha tani kangkung memberikan prosfek yang cerah, memberikan keuntungan yang cukup besar, selain itu dengan adanya usaha ini, sangat mendukung sekali perluasan kesempatan kerja dan wirausaha tani, pengembangan agri bisnis, dan penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat.

            Disini yang dibudidayakan adalah kangkung darat. Kangkung ini menghendaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan tidak mudah menggenang (becek). Penyiapan lahan tanah bertujuan untuk membersihkan rumput-rumput liar ( gulma ) dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

1)      Tahapan Penyiapan Lahan 

a.       Pembukaan Lahan
- Bersihkan rumput liar ( gulma ) dan benda-benda lain seperti batu dan kayu bekas tanaman sebelumnya.
b.      Pengolahan Tanah
- Tanah dicangkul sedalam ± 20 -30 cm dan dibalikkan, kemudian dikeringkan selama 1 minggu.
- Tanah diolah kembali dengan membuang sisa-sisa akar gulma dan tanah digemburkan.    Dibuat bedengan dengan lebar 2 x 3 m, jarak antara bedeng 0,5 m.
- Disebar pupuk kandang berupa kotoran sapi bercampur tatai kayu sambil dicampurkan  merata dengan tanah.
- Biarkan 1 minggu dengan keadaan tanah bedengan yang sudah diratakan dengan pupuk kandang.

2)      Bahan Tanam

- Kangkung darat dikembangkan secara generatif dengan biji-biji kangkung benih, dan dapat dibeli dari toko-toko pertanian.
- Kebutuhan benih kangkung untuk 4 bedeng.
- Benih yang dipilih, kulitnya bersih, tidak keriput, sehat, murni ( tidak bercampur dengan varietas lain ). Daya kecambah tinggi 85 % berasal dari varietas unggul.

3)      Persemaian

Untuk tanaman kangkung tidak dilakukan persemaian tetapi lansung ditanam pada bedengan.

4)      Penanaman

Sistem penanaman yang dipakai sistem persegi panjang. Dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Dibuat lubang tanam dengan alat bantu tugal yang terbuat dari kayu. Dalam tiap lubang diisi 2-3 butir benih kangkung kemudian ditutup dengan tanah tipis.
Digunakan sistem penanaman ini bertujuan untuk memperkecil persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhan optimal, memudahkan pemeliharaan tanaman dan pemungutan hasil. Setelah dilakukan penanaman, dilakukan penyiraman dan ditutup dengan pelepah daun kelapa sawit atau sebagainya. Hal ini agar terhindar dari sinar matahari langsung.

5)      Pengolahan Air

Air yang digunakan biasanya berasal dari air sumur yang disengaja di buat di kebun.. Air diambil dengan menggunakan ember, gayung, dsb. Untuk penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yakni pada sore dan pagi hari. Untuk komoditas lain dapat  juga menggunakan alat gembor dan sejenis alat penyemprot lainnya.

6)      Penyiangan

1. Rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman harus dibersihkan karena akan menjadi pesaing terhadap kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan biasanya sering menjadi sarang hama seperti ulat.
2. Penyiangan rumput-rumput ini dilakukan dengan cara mencabut, terkadang rumput sudah tidak mungkin lagi dicabut dengan tangan maka dipakai alat bantu cangkul, dsb.
3. Waktu penyiangan tergantung keadaan populasi dan pertumbuhan gulma. Penyiangan yang dilakukan untuk tanaman kangkung.

7)      Penyulaman

Penyulaman ini dilakukan setelah kangkung berumur 5 hari setelah tanam. Yakni mengganti benih yang tidak tumbuh dan pertumbuhan kerdil.

8)      Pemupukan

Pemupukan hanya dilakukan 1 kali yakni pertama kali tanam dengan pupuk kandang berupa kotoran sapi, dsb.

9)      Perlindungan Tanaman

Yakni perlindungan terhadap hama dan penyakit.

1. Hama
- Ulat daun
Ulat ini memakan daun pada saat tanaman masih berumur 7-10 hari. Daun menjadi rusak dan bolong-bolong. Cara yang dilakukan mengutip ulat tersebut dan dimatikan.

2. Penyakit
- Karat daun
Awalnya pada daun tua terdapat bercak-bercak kuning yang kemudian berubah warna menjadi kecoklatan. Pada bawah daun terdapat bintik-bintik putih.. Untuk pengendalian dilakukan dengan jalan pemotongan ( pemangkasan ) daun yang terserang.

10)  Panen

Untuk panen kangkung dilakukan sudah umur 30 hari atau lebih. Dilakukan pada sore hari. Ini bertujuan untuk menghindari kelayuan. Cara panen dilakukan dengan pencabutan bersama-sama dengan akar-akarnya.

11)  Pasca Panen

1. Pengumpulan
Ujung-ujung batang kangkung dan bayam hasil pemanenan dikumpulkan ditempat teduh agar tidak layu terkena matahari.

2. Pencucian
Dilakukan selepas panen ditempat produksi atau lahan. Setelah itu di bersihkan, cara membersihkan kangkung adalah memasukan kangkung ke dalam ember berisi air, lalu di hempas-hempaskan.

3. Sortasi dan Seleksi
Yakni memilih hasil panen yang baik atau layak untuk dipasarkan.

4. Pengikatan
Setelah dibuat ukuran-ukuran tertentu lalu diikat dengan tali raffia atau sejenis tali lainnya.

12)  Pemasaran Hasil Panen
Kangkung dipasarkan dalam keadaan segar. Bisa dilakukan lewat warung-warung yang menjual sayuran terdekat, atau biasany ada konsumen datang kerumah langsung.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar