Judul Buku :
Budi Daya
Tanaman Kangkung
Jumlah Halaman :
60 halaman
Pengarang :
Ari W. Purwandari
Editor :
Widjajanti. P
Penerbit :
Azka Press
Cetakan :
Pertama (2006)
Dicetak Oleh :
Ganeca Exact
Budi
Daya Tanaman Kangkung
Perkembangan
budi daya tanaman sayuran saat ini cukup menggembirakan. Semakin sempitnya
lahan pertanian turut mendorong perkembangan budi daya tanaman sayuran yang
relatif tidak membutuhkan lahan luas. Usaha budi daya kangkung juga dapat bermanfaat untuk perbaikan gizi
konsumen keluarga yang sering mengkonsumsinya. Kangkung dapat ditanam di daerah
tropis maupun sub tropis. Berikut adalah klasifikasi tanaman kangkung dalam
taksonomi tumbuhan :
v Divisi
: Spermathophyta
v Subdivisi
: Angiospermae
v Kelas : Dicotyledonae
v Famili
: Convolvulaceae
v Genus
: Ipomoea
v Spesies : Ipomoea
Aquatica Forsk (kangkung air) dan Ipomoea Reptans Poir (kangkung darat)
Selain klasifikasi tanaman kankung
dalam taksonomi tumbuhan. Berikut adalah klasifikasi kandungan Gizi dalam tiap
100 gram kangkung segar.
Komposisi Gizi
|
Banyaknya
Kandungan Gizi
|
Kalori
|
29,00 kal
|
Protein
|
3,00 gr
|
Lemak
|
0,30 gr
|
Karbohidrat
|
5,40 gr
|
Serat
|
-
|
Kalsium
|
73,00 mg
|
Fosfor
|
50,00 mg
|
Zat besi
|
2,50 mg
|
Natrium
|
-
|
Kalium
|
-
|
Vitamin A
|
6300,00 SI
|
Vitamin B1
|
0,07 mg
|
Vitamin B2
|
-
|
Vitamin C
|
32,00 mg
|
Niasin
|
-
|
Air
|
89,70 gr
|
Kangkung merupakan
jenis sayuran yang sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Saat ini,
banyak dijumpai menu olahan dari kangkung terutama restoran Cina, sepert Cah
kangkung.
Selain
itu, kangkung segar sudah banyak tersedia di pasar – pasar swalayan besar.
Artinya, kangkung juga dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat. Namun,
kangkung yang bisa menembus pasar swalayan merupakan kangkung yang berkualitas
bagus. Oleh karena itu, budi daya tanaman kangkung perlu dimasyarakatkan.
Selain
membahas tentang budi daya kangkung, buku ini juga membahas tentang hama dan penyakit yang dapat
menyerang tanaman kangkung, penanganan pasca panen, serta analisis usaha untuk
budi dayanya.
Berikut
adalah sedikit ringkasan dari isi buku “Budi
Daya Tanaman Kangkung” ini :
Dalam rangka menghadapi kecukupan pangan bergizi pada masa
mendatang, tidak terlepas dariperanan produksi tanaman sayuran. Komoditas
sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan
tubuh manusia dan peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
Tanaman kangkung merupakan jenis
sayuran daun yang sudah lama dikenal oleh banyak kalangan dan salah satu sumber
bahan makanan yang bergizi tinggi dan harganya dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Tanaman kangkung mudah ditanam, karena tanaman ini memiliki daya penyesuaian ( adaptasi ) yang luas terhadap berbagai keadaan lingkungan tumbuh, mudah dalam pemeliharaannya, dan relatif murah dalam penyediaan biaya usaha taninya.
Dengan demikian usaha tani kangkung memberikan
prosfek yang cerah, memberikan keuntungan yang cukup besar, selain itu dengan
adanya usaha ini, sangat mendukung sekali perluasan kesempatan kerja dan
wirausaha tani, pengembangan agri bisnis, dan penyediaan pangan bergizi bagi
masyarakat.
Disini yang dibudidayakan adalah kangkung darat. Kangkung ini menghendaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan tidak mudah menggenang (becek). Penyiapan lahan tanah bertujuan untuk membersihkan rumput-rumput liar ( gulma ) dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Disini yang dibudidayakan adalah kangkung darat. Kangkung ini menghendaki tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic dan tidak mudah menggenang (becek). Penyiapan lahan tanah bertujuan untuk membersihkan rumput-rumput liar ( gulma ) dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
1) Tahapan Penyiapan Lahan
a. Pembukaan Lahan
- Bersihkan rumput liar ( gulma ) dan benda-benda lain seperti batu dan kayu bekas tanaman sebelumnya.
- Bersihkan rumput liar ( gulma ) dan benda-benda lain seperti batu dan kayu bekas tanaman sebelumnya.
b. Pengolahan Tanah
- Tanah dicangkul sedalam ± 20 -30 cm dan dibalikkan, kemudian dikeringkan selama 1 minggu.
- Tanah diolah kembali dengan membuang sisa-sisa akar gulma dan tanah digemburkan. Dibuat bedengan dengan lebar 2 x 3 m, jarak antara bedeng 0,5 m.
- Disebar pupuk kandang berupa kotoran sapi bercampur tatai kayu sambil dicampurkan merata dengan tanah.
- Biarkan 1 minggu dengan keadaan tanah bedengan yang sudah diratakan dengan pupuk kandang.
- Tanah dicangkul sedalam ± 20 -30 cm dan dibalikkan, kemudian dikeringkan selama 1 minggu.
- Tanah diolah kembali dengan membuang sisa-sisa akar gulma dan tanah digemburkan. Dibuat bedengan dengan lebar 2 x 3 m, jarak antara bedeng 0,5 m.
- Disebar pupuk kandang berupa kotoran sapi bercampur tatai kayu sambil dicampurkan merata dengan tanah.
- Biarkan 1 minggu dengan keadaan tanah bedengan yang sudah diratakan dengan pupuk kandang.
2) Bahan Tanam
- Kangkung darat dikembangkan secara generatif dengan biji-biji kangkung benih, dan dapat dibeli dari toko-toko pertanian.
- Kebutuhan benih kangkung untuk 4 bedeng.
- Benih yang dipilih, kulitnya bersih, tidak keriput, sehat, murni ( tidak bercampur dengan varietas lain ). Daya kecambah tinggi 85 % berasal dari varietas unggul.
3) Persemaian
Untuk tanaman kangkung tidak dilakukan persemaian tetapi lansung ditanam pada bedengan.
4) Penanaman
Sistem penanaman yang dipakai sistem persegi panjang. Dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Dibuat lubang tanam dengan alat bantu tugal yang terbuat dari kayu. Dalam tiap lubang diisi 2-3 butir benih kangkung kemudian ditutup dengan tanah tipis.
Digunakan sistem penanaman ini bertujuan untuk memperkecil persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhan optimal, memudahkan pemeliharaan tanaman dan pemungutan hasil. Setelah dilakukan penanaman, dilakukan penyiraman dan ditutup dengan pelepah daun kelapa sawit atau sebagainya. Hal ini agar terhindar dari sinar matahari langsung.
5) Pengolahan Air
Air yang digunakan biasanya berasal dari air sumur yang disengaja di buat di kebun.. Air diambil dengan menggunakan ember, gayung, dsb. Untuk penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yakni pada sore dan pagi hari. Untuk komoditas lain dapat juga menggunakan alat gembor dan sejenis alat penyemprot lainnya.
6) Penyiangan
1. Rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman harus dibersihkan karena akan menjadi pesaing terhadap kebutuhan air, sinar matahari, unsur hara dan biasanya sering menjadi sarang hama seperti ulat.
2. Penyiangan rumput-rumput ini dilakukan dengan cara mencabut, terkadang rumput sudah tidak mungkin lagi dicabut dengan tangan maka dipakai alat bantu cangkul, dsb.
3. Waktu penyiangan tergantung keadaan populasi dan pertumbuhan gulma. Penyiangan yang dilakukan untuk tanaman kangkung.
7) Penyulaman
Penyulaman ini dilakukan setelah kangkung berumur 5 hari setelah tanam. Yakni mengganti benih yang tidak tumbuh dan pertumbuhan kerdil.
8) Pemupukan
Pemupukan hanya dilakukan 1 kali yakni pertama kali tanam dengan pupuk kandang berupa kotoran sapi, dsb.
9) Perlindungan Tanaman
Yakni perlindungan terhadap hama dan penyakit.
1. Hama
- Ulat daun
Ulat ini memakan daun pada saat tanaman masih berumur 7-10 hari. Daun menjadi rusak dan bolong-bolong. Cara yang dilakukan mengutip ulat tersebut dan dimatikan.
2. Penyakit
- Karat daun
Awalnya pada daun tua terdapat bercak-bercak kuning yang kemudian berubah warna menjadi kecoklatan. Pada bawah daun terdapat bintik-bintik putih.. Untuk pengendalian dilakukan dengan jalan pemotongan ( pemangkasan ) daun yang terserang.
10) Panen
Untuk panen kangkung dilakukan sudah umur 30 hari atau lebih. Dilakukan pada sore hari. Ini bertujuan untuk menghindari kelayuan. Cara panen dilakukan dengan pencabutan bersama-sama dengan akar-akarnya.
11) Pasca Panen
1. Pengumpulan
Ujung-ujung batang kangkung dan bayam hasil pemanenan dikumpulkan ditempat teduh agar tidak layu terkena matahari.
2. Pencucian
Dilakukan selepas panen ditempat produksi atau lahan. Setelah itu di bersihkan, cara membersihkan kangkung adalah memasukan kangkung ke dalam ember berisi air, lalu di hempas-hempaskan.
3. Sortasi dan Seleksi
Yakni memilih hasil panen yang baik atau layak untuk dipasarkan.
4. Pengikatan
Setelah dibuat ukuran-ukuran tertentu lalu diikat dengan tali raffia atau sejenis tali lainnya.
12) Pemasaran Hasil Panen
Kangkung dipasarkan dalam keadaan segar. Bisa dilakukan lewat warung-warung yang menjual sayuran terdekat, atau biasany ada konsumen datang kerumah langsung.
Kangkung dipasarkan dalam keadaan segar. Bisa dilakukan lewat warung-warung yang menjual sayuran terdekat, atau biasany ada konsumen datang kerumah langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar